JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hasil survei yang dilakukan oleh Parameter Politik Indonesia menunjukkan Prabowo Subianto menjadi capres terkuat dalam Pilpres 2024.
Sementara itu posisi kedua adalah Ganjar Pranowo menempel ketat, posisi ketiga Anies Baswedan, posisi keempat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan posisi kelima Sandiaga Uno.
"Elektabilitas capres lima nama terbesar apabila pemilihan presiden dilaksanakan saat ini, dimana Presiden Joko Widodo tidak boleh mencalonkan diri lagi maka ada lima nama tokoh utama yang paling berpeluang," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Ada mengatakan itu saat merilis hasil Survei Nasional Parameter Politik Indonesia soal "Peta Politik Menuju 2024 dan Isu Politik Mutakhir" secara daring di Jakarta, Sabtu (5/6/2021).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kata Adi, menjadi tokoh paling populer saat ini dengan angka 22,3 persen. Lalu, diposisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 19,7 persen.
Ketiga, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 18,1 persen. Keempat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 10,1 persen.
Posisi lima ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dengan angka 7,5 persen.
"Masih ada 22,3 persen angka suara yang ragu atau belum menjawab dalam survei lima tokoh Capres Pilpres 2024 ini," ucap Adi menjelaskan.
Menurut Adi, walaupun Prabowo Subianto elektabilitasnya masih paling tinggi, namun dominasinya kian melemah.
"Keunggulan 8,2 persen pada Februari lalu menipis menjadi tinggal 1,8 persen pada Mei 2021," katanya.
Dia menambahkan, ada tiga tokoh yang mengalami peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan selama rentang 3 bulan terakhir, yakni Ganjar Pranowo naik 2,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono naik 1,7 persen dan Sandiaga Uno naik 1,3 persen.
Survei yang dilakukan pada 23-28 Mei 2021 ini diikuti 1.200 responden dengan pengambilan sampel melalui sambungan telepon dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: JPNN/News/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriuna